Saturday, January 29, 2011

Kisah Nabi Yusuf A.S- siri 3


Perhatikanlah bagaimana Allah s.w.t mengungkap kandungan cerita yang jauh pada permulaannya: "Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya. "

Yusuf benar-benar diuji dengan ujian yang berat. Ia dimasukkan dalam telaga, ia dihinakan, ia dijauhkan dari ayahnya, ia diambil dari telaga lalu menjadi budak yang dijual di pasar, ia dibeli oleh seorang lelaki dari Mesir lalu menjadi seseorang yang dimiliki oleh lelaki itu. Demikianlah cerita demi cerita telah dialaminya. Yusuf tampak tidak memiliki daya dan upaya. Demikianlah prasangka manusia mana pun tetapi hakikat selalu berlawanan dengan prasangka. Yang dapat kita bayangkan adalah bahawa itu adalah sebuah tragedi, ujian, dan fitnah. Allah s.w.t pasti memenangkan urusan-Nya. Dia akan memuluskan langkah-Nya meskipun banyak orang yang berusaha menghentikannya. Allah s.w.t akan mewujudkan janji-Nya dan akan menggagalkan kejahatan orang lain. Allah s.w.t telah menjanjikan kepada Yusuf bahawa ia akan dijadikan Nabi.

Yusuf mendapatkan tempat di hati seseorang yang membelinya, yaitu seorang bangsawan yang berkata kepada isterinya: "Hormatilah ia, kerana barangkali ia bermanfaat bagi kita atau kita dapat menjadikannya sebagai anak." Lelaki ini bukanlah orang sembarangan tetapi ia seorang yang penting. Ia termasuk seseorang yang berasal dari pemerintah yang berkuasa di Mesir. Kita akan mengetahui bahawa ia adalah seorang menteri di antara menteri-menteri raja. Seorang menteri yang penting yang Al-Qur'an menyebutnya dengan istilah al-Aziz. Orang-orang Mesir kuno terbiasa untuk menyebutkan sifat seperti nama atau identik dengan nama terhadap para menteri. Misalnya, mereka mengatakan: Ini adalah al-Aziz (orang yang mulia), ini adalah al-'Adil (orang yang adil), ini adalah al-Qawi (orang yang kuat), dan seterusnya. Alhasil, pendapat yang paling kuat adalah, bahawa al-Aziz ini kepala menteri di Mesir.

Demikianlah Allah s.w.t menguatkan Yusuf di muka bumi. Ia terdidik di masa kecil di rumah seorang lelaki yang berkuasa dan Allah s.w.t akan mengajarinya takwil mimpi. Dan pada suatu hari, raja akan membutuhkannya untuk menduduki jabatan di Mesir. Allah s.w.t akan memenangkan urusan-Nya tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Semua itu terwujud melalui suatu ujian berat yang dialami oleh Yusuf. Nabi Yusuf adalah orang yang paling tampan di masanya, di mana wajahnya mengundang decak kagum orang yang melihatnya. Sikapnya yang sopan dan penuh dengan keanggunan moral semakin menambah ketampanannya. Hari demi hari berlalu. Yusuf pun semakin tumbuh besar:

"Dan tatkala dia cukup dewasa Kami berikan kepadanya hikmah dan ilmu. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik." (QS. Yusuf: 22)

Yusuf diberi kemampuan untuk mengendalikan suatu masalah dan ia diberi pengetahuan tentang kehidupan dan peristiwa-peristiwanya. Ia juga diberi metode dialog yang dapat menarik simpati orang yang mendengarnya. Yusuf diberi kemuliaan sehingga ia menjadi peribadi yang agung dan tak tertandingi. Tuannya mengetahui bahawa Allah s.w.t memuliakannya dengan mengirim Yusuf padanya. Ia mengetahui bahawa Yusuf memiliki kejujuran, kemuliaan, dan istiqamah (keteguhan) lebih dari siapa pun yang pernah ditemuinya dalam kehidupan.

Sementara itu, isteri al-Aziz selalu mengawasi Yusuf. Ia duduk di sampingnya dan berbincang-bincang bersamanya. Ia mengamati kejernihan mata Yusuf. Lalu ia bertanya kepadanya dan mendengarkan jawapan dari Yusuf. Akhirnya, kekagumannya semakin bertambah pada Yusuf. Al-Qur'an melukiskan kisah terakhir dari perjalanan cinta ini di mana si wanita itu mulai menggunakan siasat dan taktik untuk memperdaya Yusuf:

"Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu seraya berkata: 'Marilah ke sini.' Yusuf berkata: 'Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.' Sesungguhnya orang-orang yang lalim tiada beruntung. Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikan dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan darinya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba yang terpilih. " (QS. Yusuf: 23-24)

Al-Qur'an tidak menyebut sedikit pun tentang berapa usia wanita itu dan berapa usia Yusuf. Kita dapat mengamati hal itu hanya dengan perkiraan. Ia menghadirkan Yusuf saat beliau masih kecil dari telaga. Dia adalah seorang isteri yang misalnya berusia dua puluh tiga sementara Yusuf berusia dua belas tahun. Setelah tiga belas tahun, ia berusia tiga puluh enam sementara Yusuf berusia dua puluh lima. Apakah peristiwa itu memang terjadi di usia ini? Boleh jadi memang demikian. Tindakan wanita itu dalam peristiwa itu dan peristiwa sesudahnya menunjukkan bahawa ia wanita yang sudah matang dan cukup berani. Peristiwa ini yang diungkapkan oleh Al-Quran al-Karim merupakan puncak dari peristiwa-peristiwa yang lalu yang sangat mengganggu daya imaginasi kita.

Sungguh isteri al-Aziz sangat mencintai Yusuf. Ia merayunya dengan cara terang-terangan lalu ia menutup pintu-pintu sambil berkata: "Hai Yusuf kemarilah kau ke sini. Kali ini engkau tidak akan dapat lari dariku." Ini bererti bahawa terdapat peristiwa sebelumnya di mana Yusuf dapat menghindar darinya. Peristiwa sebelumnya tidak disampaikan dengan cara terang-terangan seperti ini. Yusuf telah terdidik di istana seorang menteri besar di Mesir. Anda bisa membayangkan bagaimana Yusuf tinggal di lingkungan yang mewah yang dikelilingi dengan wanita-wanita cantik. Yusuf adalah seorang pemuda yang dibeli oleh suaminya dan menjadi budaknya. Ia memanggilnya di tempat tidurnya dan memerintahkannya untuk menghadirkan gelas minuman, misalnya. Atau tampak padanya bajunya yang tipis atau ia menampakkan padanya kecantikannya atau ia merayunya dengan rayuan yang biasa dilakukan oleh kaum wanita terhadap kaum lelaki.

Bayangkanlah semua ini di mana mereka berdua selama beberapa tahun tinggal di satu rumah dan di bawah satu atap. Wanita itu menggoda Yusuf dan merayunya, sementara Yusuf masih bertahan dengan ketakwaannya. Wanita itu terbelenggu dengan hawa nafsunya. Kemudian datanglah hari yang terakhir. Wanita itu bosan dengan sikap tidak peduli ini dan sikap pura-pura tidak tahu ini. Ia menentukan untuk mengubah rencananya. Ia tidak lagi menggunakan bahasa isyarat dia lebih memilih bahasa terang-terangan. Ia menutup semua pintu dan menyobek cadar rasa malu dan ia menjelaskan cintanya kepada Yusuf.

Barangkali ia berkata kepada Yusuf: 'Yusuf, alangkah tampan wajahmu." Dan barangkali Yusuf akan berkata demikian: "Tuhanku menggambarkan aku sebelum aku diciptakan." Wanita itu berkata sambil mendekati Yusuf: "Yusuf, alangkah halusnya rambutmu." Yusuf berkata: "Ia adalah sesuatu yang pertama kali hancur dariku saat aku berada dalam kuburan." Wanita itu berkata: "Alangkah jernih kedua matamu." Yusuf berkata: "Dengan keduanya aku melihat apa yang diciptakan oleh Tuhanku." Wanita itu berkata: "Bukankah aku adalah sesuatu yang diciptakan oleh Tuhanmu? Angkatlah pandangan matamu dan lihatlah wajahku." Yusuf berkata: "Aku takut pada hari kiamat." Wanita itu berkata: "Aku mendekat padamu tetapi engkau malah menjauh dariku." Yusuf berkata: "Aku ingin mendekat pada Tuhanku." Wanita itu berkata: "Aku telah dikuasai oleh perasaan cinta padamu. Aku menjadi bahagian dari udara yang aku hirup dan yang aku bernafas darinya. Engkau tidak akan lari dariku." Yusuf mengetahui bahawa ia mengajaknya untuk mendekati, lalu beliau berkata: "Aku berlindung kepada Allah s.w.t. Aku meminta ampun kepada Allah s.w.t Yang Maha Agung. Tuhan Pencipta alam semesta telah memuliakan aku dengan rumah ini, dan pemilik rumah ini telah memuliakan aku dengan kepercayaannya. Maka siapakah yang aku khianati? Dan keselamatan apa yang aku harapkan bagi diriku jika aku memang melakukan apa yang engkau inginkan." Allah s.w.t berfirman: "Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikan dia tidak melihat tanda (dan) Tuhannya."

Para ahli tafsir sepakat tentang keinginan wanita itu untuk melakukan maksiat, sedangkan mereka berselisih pendapat tentang hasrat yang ada pada Nabi Yusuf. Ada yang mengatakan bahawa wanita itu memang ingin melakukan maksiat dengannya dan Yusuf pun memiliki perasaan yang sama, namun ia tidak sampai melakukannya. Ada yang mengatakan lagi bahawa wanita itu berhasrat untuk menciumnya dan Yusuf berhasrat untuk memukulinya. Ada pendapat lain yang mengatakan bahawa hasrat ini memang terdapat di antara mereka sebelum terjadinya peristiwa ini. Ia merupakan gerakan jiwa yang terdapat dalam diri Yusuf saat beliau memasuki alam remaja kemudian Allah s.w.t memalingkannya darinya. Dan sebaik-baik tafsir yang cukup menenangkan saya bahawa di sana terdapat pendahuluan dan pengakhiran dalam ayat tersebut.

Abu Hatim berkata: "Aku membaca bahagian yang unik dari Al-Qur'an pada Abu Ubaidah dan ketika aku sampai pada firman-Nya": "Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu,"

Abu Ubaidah berkata: "Ini berdasarkan pendahuluan dan pengakhiran. Dengan pengertian bahawa wanita itu benar-benar cenderung pada Yusuf, dan seandainya Yusuf tidak melihat tanda kebenaran dari Tuhannya nescaya ia pun akan cenderung padanya. Saya kira tafsir ini sesuai dengan kemaksuman para nabi sebagaimana ia juga sesuai dengan konteks ayat yang datang sesudahnya": "Demikianlah, agar Kami memalingkan darinya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba yang terpilih."

bersambung...

Menjauhi 7 Dosa Besar

Assalamualaikum..salam pembuka bicara.


Jangan salah maklumat ya bila baca tajuk entri kali ni, dosa besar tu bukan ada 7 sahaja, tapi banyak sangat..kali ni ana nak membincangkan 7 dosa besar yang disabdakan oleh Rasullullah, yang boleh membinasakan manusia.

Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud:"Jauhilah diri kamu daripada tujuh dosa yang boleh membinasakan.Baginda ditanya:"Apakah dosa itu wahai Rasulullah?" Baginda berkata:" Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah melainkan dengan jalan yang benar, memakan harta anak yatim, memakan riba, lari dari medan pertempuran perang dan menuduh perempuan yang suci melakukan zina." Riwayat Muslim

1. Terdapat tujuh dosa besar yang dilaknat oleh Allah SWT terhadap sesiapa yang melakukannya iaitu:

i. Syirik kepada Allah- iaitu mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain seperti mempercayai perkara-perkara khurafat, memuja hantu syaitan dan sebagainya.
ii. Sihir
iii. Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah melainkan dengan jalan yang benar seperti untuk mempertahankan diri atau menegakkan hukum Allah (menjalankan hukuman keadilan)
iv. Memakan harta anak yatim
v. Memakan riba
vi. Lari dari medan pertempuran
vii. Menuduh perempuan yang suci melakukan zina.

 Setiap mukmin hendaklah berusaha agar bebas dan selamat daripada melanggar hak saudaranya apalagi hak anak-anak yatim yang diamanahkan untuk dijaga dengan baik. Seseorang yang telah menghkianati amanah tersebut hendaklah ia mengembalikannya atau meminta untuk dihalalkan.
 Orang yang telah melakukan dosa hendaklah bertaubat dengan taubat nasuha dan meminta ampun kepada Allah kerana pintu taubat sentiasa terbuka sampai terbitnya matahari dari barat.

Wallahualam..

P/S : membuka aurat kepada yang bukan muhrim, berzina, pergaulan bebas yang tiada batasnya (seperti yang banyak berlaku pada anak remaja kini) itu pun dalam kategori dosa besar juga tau..Beringatlah, dan berilah peringatan kepada yang memerlukan.sesungguhnya mereka yang berjuang ke jalan Allah, akan dirahmati dan dijanjikan Syurga olehNya..

Ahli Syurgakah Kita?

Assalamualaikum, salam pembuka bicara.

Ana harapkan para pembaca berada dalam keadaan yang sihat selayaknya, InsyaAllah =)

Tajuk entri kali ni, kembali semula nampaknya ke laman dakwah. biarlah bosan sedikit pun, asalakan dapat diri ini memberi peringatan kepada sesiapa yang membaca dan empunya diri ke arah mencari keredhaan Ilahi. Tapi jangan risau, tak panjang sangat kot kali ni..

Siapa golongan Syurga yang dijanjikan Allah S.W.T?? Marikita renungi semula Hadis Rasullullah S.A.W yang bermaksud
 "Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud:
“Ahli syurga itu ada tiga golongan iaitu
orang yang memerintah yang bersifat adil dan dikurniakan taufiq,
orang yang berperasaan kasih sayang serta berhati lembut kepada setiap kaum karabat dan sesama Islam, orang yang tidak suka meminta-minta dan berusaha mengelak daripada meminta-minta sedangkan ia mempunyai keluarga yang ramai”.
Riwayat Muslim "

Ingin sekali ana menghuraikan golongan yang pertama, "pemerintah yang bersifat adil dan dikurniakan taufiq" hampir pasti mencium wangian Syurga. Adakah pemerintah yang dimaksudkan hanya tertaklukkepda pemerintah duniawi semata-semata yakni presiden sesebuah negara ataupun Raja sesebuah negeri? Tidak!! mari keita kembali semula kepada basic pemerintahan itu sendiri. Semuanya bermula daripada institusi kekeluargaan bukan begitu? Seorang Ayah, atau Suami menjadi pemerintah didalam keluarga, khususnya..Jika anda seorang Ayah atau Suami, renunglah kembali pemerintahan anda, adilkah kamu terhadap anak dan isteri kamu? Adilkah apabila kamu membenarkan kemungkaran yang berlaku andai sebesar zarah sekalipun terhadap keluarga kamu? Layakkah kamu mencium wangian Syurga?

Sesunggahnya manusiaitu dalam kesesatan dan kerugian, tiada manusia yang sempurna melainkan maksumnya Rasulullah..Renung kembali hadis diatas, layakkah kita menjadi Ahli Syurga?


Wallahualam...

Thursday, January 27, 2011

Kisah Nabi Yusuf A.S- siri 2

"Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya bagi orang-orang yang bertanya. (Yaitu) ketika mereka berkata: Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita daripada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita ada dalam kekeliruan yang nyata. Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia he suatu (daerah yang tidak di kenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik. Seorang di antara mereka berkata: 'Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dalam telaga, supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak berbuat. " (QS. Yusuf: 7-10)

Di dalam lembaran-lembaran perjanjian lama disebutkan bahawa Nabi Yusuf menceritakan mimpinya kepada saudara-saudaranya. Tidak terdapat isyarat Al-Qur'an yang menunjukkan hal itu. Kalau memang demikian, nescaya saudara-saudaranya akan menceritakan hal itu dan kedengkian mereka akan semakin bertambah sehingga mereka segera membunuhnya. Yusuf percaya dengan pesan ayahnya dan ia tidak menceritakan mimpinya kepada saudara-saudaranya. Meskipun demikian, saudara-saudaranya tetap merencanakan konspirasi dan niat jahat padanya. Salah seorang mereka berkata: "Mengapa ayah kita lebih mencintai Yusuf daripada kita?" Saudara yang kedua berkata: "Barangkali kerana ketampanannya." Saudara ketiga berkata: 'Yusuf dan saudaranya kedua-duanya mendapat tempat di hati ayahnya." Saudara yang pertama berkata: "Sungguh ayah kita telah sesat." Salah seorang mereka mengusulkan sebuah solusi: "Kalau begitu bunuhlah Yusuf." "Mengapa kita membunuhnya? lebih baik kita membuangnya di bumi yang jauh. Mengapa kita tidak membunuhnya, lalu kita merasa tenang." Salah seorang di antara mereka berkata: "Mengapa ia harus dibunuh? Apakah kalian ingin menghindar darinya? Kalau begitu, lebih baik kita membuangnya ke dalam telaga yang di situ menjadi tempat lewatnya para kafilah. Maka kafilah itu akan mengambilnya dan membawanya ke tempat yang jauh sehingga ia jauh dari wajah ayahnya. Dengan jauhnya Yusuf, maka tujuan kita tercapai. Kemudian setelah itu, kita bertaubat dari kejahatan kita dan kita kembali menjadi orang-orang yang baik."

Dialog tersebut terus berlanjut setelah timbul ide untuk memasukan Yusuf ke telaga. Namun mereka tetap kembali pada ide-ide itu kerana ia dianggap sebagai ide yang paling aman. Ide untuk membunuh diurungkan. Kemudian timbullah ide untuk menjauhkan dan membuang Yusuf. Itu dianggap ide yang paling cemerlang. Dari sini kita memahami bahawa saudara-saudara Yusuf, meskipun kejahatan mereka dan kedengkian mereka sangat kental, namun dalam had mereka masih tersisa titik-titik kebaikan. Akhirnya, ide untuk membuangnya ke telaga diputuskan. Kemudian mereka sepakat untuk melaksanakan rencana itu:

"Mereka berkata: 'Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya. Biarkan dia pergi bersama kami esok pagi, agar ia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya.' Berkata Yakub: 'Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkankanku dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah darinya. Mereka berkata: 'Jika ia benar- benar dimakan serigala, sedang kami golongan (yang kuat), sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-orang yang rugi.'" (QS. Yusuf: 11-14)

Terjadilah dialog antara mereka dan ayahnya dengan penuh kelembutan dan dendam yang tersembunyi. Mengapa engkau tidak merasa aman ketika kami pergi dengan Yusuf? Apakah Yusuf dapat menjadi saudara kandung kami, lalu mengapa engkau khawatir kepada kami jika kami membawanya. Bukankah kami mencintainya dan nanti akan menjaganya. Mengapa engkau tidak membiarkannya pergi bersama kami besok untuk bersenang-senang dan bermain. Bukankah ketika ia pergi dan main-main, itu dapat menghiburnya? Lihatlah wajahnya tampak pucat kerana ia sering berdiam di rumah, seharusnya ia harus bermain agar tampak ceria. Masalahnya adalah, Yakub khawatir terhadap serigala-serigala gurun. Apakah yang dimaksud Yakub adalah serigala-serigala yang ada dalam diri mereka atau serigala-serigala hakiki, yaitu binatang yang buas? Tidak ada seorang pun yang mengetahuinya. Mereka membujuk ayahnya agar mengizinkan Yusuf pergi dengan mereka. Akhirnya, mereka berhasil meyakinkan ayahnya yang sangat khawatir kalau-kalau Yusuf dimakan oleh serigala. Apakah ini masuk akal? Kami sepuluh orang laki-laki, maka mana mungkin kami yang banyak ini lalai darinya? Sungguh kami akan kehilangan sifat kejantanan kami seandainya terjadi peristiwa itu. Kami jamin bahawa tidak ada seekor serigala pun yang akan memakannya. Kerana itu, tidak ada yang perlu dikhuatirkan. Si ayah berdiri di bawah tekanan anak-anaknya. Mereka pun berhasil menemani Yusuf pada hari berikutnya dan pergi dengannya ke gurun. Mereka menuju tempat yang jauh yang belum pernah mereka berjalan sejauh itu. Mereka mencari telaga yang di situ sering dilewati oleh para kafilah dan mereka berencana untuk memasukan Yusuf ke dalam telaga itu. Allah s.w.t mengilhamkan kepada Yusuf bahawa ia akan selamat, maka ia tidak perlu takut. Allah s.w.t menjamin bahawa Yusuf akan bertemu dengan mereka pada suatu hari dan akan memberitahu mereka apa yang mereka lakukan kepadanya.

Selesailah satu adegan dan akan dimulai adegan yang lain. Kita bisa membayangkan bahawa Yusuf sempat melakukan perlawanan kepada mereka namun mereka memukulinya dan mereka memerintahnya untuk melepas bajunya, lalu mereka menceburkannya ke dalam telaga dalam keadaan telanjang. Kemudian Allah s.w.t mewahyukan kepadanya bahawa ia akan selamat dan kerananya ia tidak perlu takut. Di dalam telaga itu terdapat air, namun tubuh Nabi Yusuf tidak terkena hal yang membahayakan. Ia sendirian duduk di telaga itu, kemudian ia bergantungan dengan batu:

"Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis. Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. Yakub berkata: 'Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.'" (QS. Yusuf: 16- 18)

Peristiwa ini terjadi di malam yang gelap. Tetapi kegelapan itu segera dipecah oleh tangisan sepuluh orang lelaki. Sementara itu, si ayah duduk di rumahnya lalu anak-anaknya masuk menemuinya di tengah-tengah malam di mana kegelapan malam menyembunyikan kegelapan had dan kegelapan kebohongan yang siap ditampakkan. Nabi Yakub bertanya: "Mengapa kalian menangis? Apakah terjadi sesuatu pada kambing? Mereka berkata sambil meningkatkan tangisannya:

"Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlumba-lumba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan pernah percaya kami, walaupun kami adalah orang-orang yang benar. " (QS. Yusuf: 17)

"Setelah kembalinya kita dari adu lari, kita dikejutkan ketika melihat Yusuf telah berada di perut serigala. Kita tidak menemukan Yusuf. Mungkin engkau tidak percaya kepada kami meskipun kami jujur, tetapi kami menceritakan apa yang sesungguhnya terjadi. Kita tidak berbohong kepadamu. Sungguh Yusuf telah dimakan oleh serigala. Inilah pakaian Yusuf. Kita menemukan pakaian Yusuf berlumuran darah sedangkan Yusuf tidak kita temukan:

"Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. " (QS. Yusuf: 18)

Mereka menyembelih kambing atau rusa lalu melumurkan darah palsu ke pakaian Yusuf. Mereka lupa untuk merobek-robek pakaian Yusuf. Mereka malah membawa pakaian sebagaimana biasanya (masih utuh) tetapi hanya berlumuran darah. Mereka melemparkan pakaian Yusuf di depan ayahnya yang saat itu sedang duduk. Nabi Yakub memegang pakaian anaknya. Lalu ia mengangkat pakaian itu dan memperhatikannya di bawah cahaya yang terdapat dalam kamar. Ia membalik-balikkan baju itu di tangannya namun ia mendapatinya masih utuh dan tidak ada tanda- tanda cakaran atau robek. Serigala apa yang makan Yusuf? Apakah ia memakannya dari dalam pakaian tanpa merobek pakaiannya? Seandainya Yusuf mengenakan pakaiannya lalu ia dimakan oleh serigala, nescaya pakaian tersebut akan robek. Seandainya ia telah melepas bajunya untuk bermain dengan saudara-saudaranya, maka bagaimana pakaian tersebut dilumuri dengan darah sementara saat itu ia tidak menggunakan pakaian? Melalui bukti-bukti itu, Nabi Yakub mengetahui bahawa mereka berbohong. Yusuf tidak dimakan oleh serigala. Si ayah mengetahui bahawa mereka berbohong. Ia mengungkapkan hal ini dalam perkataannya:

"Yakub berkata: 'Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap apa yang kamu ceritakan.'" (QS. Yusuf: 18)

Demikianlah perilaku nabi yang bijaksana. Ia meminta agar diberi kesabaran dan memohon pertolongan kepada Allah s.w.t atas apa yang mereka lakukan terhadap anaknya. Selanjutnya, terdapat kafilah yang berjalan menuju ke Mesir, yaitu satu kafilah besar yang berjalan cukup jauh sehingga dinamakan sayyarah. Semua kafilah itu menuju ke telaga. Mereka berhenti untuk menambah air. Mereka menghulurkan timba ke telaga. Lalu Yusuf bergelantungan dengannya. Orang yang menghulurkannya mengira bahawa timbanya telah penuh dengan air lalu ia menariknya. Tiba-tiba, "Oh ini anak kecil." Di zaman itu ditentukan bahawa siapa yang menemukan sesuatu yang hilang, maka ia akan memilikinya. Demikianlah undang-undang yang ditetapkan saat itu. Mula- mula orang yang menemukannya gembira tetapi ia berfikir tentang tanggung jawab yang harus dipikulnya, dan kemudian timbullah rasa khawatir dalam dirinya. Kemudian untuk menghindar darinya ia menetapkan untuk menjualnya saat ia tiba di Mesir. Akhirnya, ketika ia sampai di Mesir ia segera menjualnya di pasar budak dengan harga yang sangat murah di mana ia dibeli oleh seorang lelaki yang mempunyai kepentingan dengannya:

"Kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata: 'Oh; khabar gembira, ini seorang anak muda!' Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan. Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka tidak tertarik hatinya kepada Yusuf. Dan orang Mesir yang membelinya berkata kepada isterinya: 'Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi ia bermanfaat kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak.' Dan demikianlah Kami berikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir) dan agar Kami ajarkan kepadanya ta'bir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya. " (QS. Yusuf: 19-21)

bersambung...

Friday, January 21, 2011

Isteri kuat Berleter??

Assalamualaikum, salam pembuka bicara..

Pernah satu ketika ada sahabat cakap pasal apa entri ana selalunya panjang-panjang, pasal dakwah banyak, xde pasal diri sendiri ke? kadang-kadang bosan pulak tu, haha..nasiblah, mungkin ana ni seorang yang membosankan. tapi takpe2, kali ni ada hiburan sikit..ingat ini sekadar hiburan sahaja, buat para wanita a.k.a isteri(kalau ada isteri yang membaca la, he2) mohon maaf ya...

kisahnya begini...

Ada seorang suami yang hidupnya tertekan kerana isterinya kuat berleter. Setiap hari isterinya akan beleter tak kira masa. Balik kerja lambat setengah jam, berleter. Bangun tidur lewat, berleter. Rumah berselerak sikit, berleter.

Oleh kerana sudah tidak tahan dengan leteran isterinya itu, si suami berjumpa dengan Hj. Ahmad, imam di kampungnya selepas solat jumaat. Hj. Ahmad ni memang terkenal dengan warak dan kepandaiannya mengubat pelbagai penyakit.

Bila diceritakan oleh si suami tentang perangai isterinya, Hj. Ahmad ni tersenyum dan bagitau pada si suami.

"Betoi ka hang ni dah tak larat dengaq bini hang berletiaq". "Betoi haji. Saya minta tolong sangat pada pak haji ni".

"Kalau macam tu, hang bagi ubat ni kat minuman bini hang, biaq dia tidoq lena.

Lepas tu hang pi buang dia kat dalam satu lubang yang dalam". "Itu saja ke haji?" "Itu saja. Hang pi buatlah apa yang aku suruh. Tapi hang jangan menyesal di kemudian hari."

"Terima kasihlah haji, tengoklah nanti macam mana". Si suami ni rasa tak tergamak nak buat apa yang Hj. Ahmad tu suruh. Tapi bila tiba di rumah saja, si isteri terus berleter.

"Orang lain pun sembahyang Jumaat juga, tapi tak ada lah balik sampai lewat sangat. Awak ni merayau ke mana?. Lain kerja tak ada, asyik merayau, merayau, merayau. Cubalah ingat sikit orang kat rumah ni.

" Oleh kerana tak tertahan dengan leteran si isterinya ni, si suami ni pun nekad nak buat apa yang Hj. Ahmad ajar pada dia tadi. Waktu maghrib tu, lepas saja selesai sembahyang, si suami ni bancuhlah ubat yang diberi oleh Hj. Ahmad tu tadi. Dia pun beri kat isterinya.

Si isterinya pun sambil mengambil air itu sempat lagi berleter, "Ni buat-buat baik ni ada lah sebabnya tu. Mesti ada hati nak tambah bini lagi. Tu yang konon-konon buat baik ni".

Selesai saja minum air tu, si isteri terus tertidur tak sedarkan diri. Si suami pun angkat si isteri ni tadi dan bawak ke belakang rumah. Di sana ada sebuah perigi buta yang dah 20 tahun tidak digunakan. Sampai kat perigi buta tu, si suami ni pun terus campak isterinya ke dalam.

Si suami pun pulang ke rumah. Keesokkan harinya, si suami ni rasa aman. Tak ada orang berleter dia bangun lewat. Balik kerja pun tak ada orang berleter.

Dia rasa selesa duduk di rumah. Masuk hari kedua, si suami ni rasa lain macam. Rasa rindu pulak pada leteran isterinya. Dia dah mula rasa gelisah. Sepanjang hari tu asyik teringat aje pada isterinya. Masuk hari ketiga, si suami tahu dia tak boleh hidup tanpa isteri dia.

Selepas saja solat maghrib kat masjid, dia pun berjumpa dengan Hj. Ahmad. "Haji, saya rasa menyesallah haji sebab buang isteri saya dulu. Boleh tak saya dapatkan balik isteri saya tu?". "Itulah hang. Aku dah bagitau kat hang. Kalau hang nak buat, jangan menyesal. Laa ni aku pun tak tau apa nasib bini hang.

Aku nak tolong pun aku tak jamin bini hang selamat atau tidak. Tapi hang boleh pi cuba. Malam ni juga, hang kena pi tempat hang buang bini hang tu, hang bawak sekali tali panjang. Hang campak tali tu masuk ke dalam lubang tempat hang buang bini hang, lepas tu hang selawat 3 kali.

Lepas selawat 3 kali, hang tarik tali tu ke atas. Hang cuba 3 kali. Kalau lepas 3 kali pun bini hang tak keluaq, maknanya bini hang dah mampuih la.

" Si suami pun tanpa berlengah terus balik ke rumah, ambil tali panjang dan terus pergi ke perigi buta tempat dia mencampakkan isterinya 3 hari yang lepas. Sampai saja di perigi buta tu, si suami tu terus mencampakkan tali ke dalam perigi buta tu. Selepas saja selawat 3 kali, si suami tu tariklah bini dia naik ke atas. Selepas habis tali tu di tarik ke atas, tiada isterinya keluar.

Si suami cuba buat kali yang kedua. Kali ni dia selawat 7 kali pulak. Tapi usahanya masih hampa. Si suami ni pun mulai risau. "Dah mati ke bini aku ni?"

Si suami cuba buat kali yang ketiga. Kali ni dia selawat 11 kali. Bila ditarik tali tu ke atas, dia terasa berat. Hati si suami begitu gembira. Selepas habis tali tu ditarik ke atas, yang keluar dari perigi tu bukan isterinya tapi satu jembalang yang berbulu amat lebat.

"Siapa kau ni? Mana bini aku? Celaka lah kau kalau kau makan bini aku!" Jawab si jembalang tu, "Aku ni penunggu perigi buta ni. Dah bertahun aku duduk kat sini. Tapi sejak bini kau datang, aku jadi tak senang duduk. Hari-hari, pagi, petang, siang, malam asyik berleter, berleter, berleter. Aku sampai naik berbulu satu badan. Aku dah tak tahan. Aku nak pindah pergi tempat lain.

Kalau kau nak bini kau, kau ambillah dia kat bawah tu. Aku pun dah tak tahan lagi dah".


pening kepala aku kuat sangat bini kau berleter..=P
 hehehe..para isteri, bakal isteri, jangan kuat berleter sangat tau, berleter yang perlu dah la..kang suami lari..=P
Ingat!!ini hiburan saja, mohon maaf andai yang terasa...=) 

Wallahualam...

Ke Arah Suami Yang Soleh

Assalamualaikum, salam pembuka bicara.



Zul(bukan nama sebenar): Lambat eh nak kawen...
Hafiz Ali(bukan nama sebenar): blajaq pun malaih, ayat hafazan pun tak habeh hapai lagi, ada hati nak kawen....

berikut adalah perbualan 2 orang sahabat yang terpaksa ana rahsiakan nama mereka..=D

Rasanya ana dah pernah post entri sebegini satu masa dahulu..tapi mungkin xde yang membaca, haha..jadi, apa salahnya ana recall balik entri ni untuk pedoman sahabat-sahabat ana ni dan juga para lelaki yang bakal kahwin satu masa nanti ya..perempuan pun boleh baca tau..sebagai guidelines untuk mencari zaujj yang menepati keimanan yangdibekalkan Allah..=)

18 Ciri-Ciri Suami Yang Soleh

1. Suami yang taat dalam melaksanakan perintah serta suruhan Allah dan RasulNya dan dapat pula membimbing isterinya
2. Suami yang mampu memberikan nafkah sama ada zahir ataupun batin
3. Suami yang sedia memberikan nasihat, bimbingan , dorongan , didikan dan tunjuk ajar dalam melaksanakan tugas serta tanggungjawab rumah tangga dan juga terhadap Allah S.W.T.
4. Suami yang bijak dalam menyelesaikan permasalahan isteri yang timbul bersama jiran tetangga atau sebagainya.
5. Suami yang dapat memberikan pemerhatian dalaam hal keselamatan, kebajikan dan kesihatannya.
6. Suami yang dapat menyediakan tempat tinggal, pakaian dan makanan yang sempurna mengikut kemampuannya
7. Suami yang penyabar dan tidak mengggunakan kekerasan dalam menyelesaikan sesuatu masalah atau untuk mendapatkan sesuatu.
8. Suami yang tidak cemburu buta tanpa asas terhadap isterinya yang mana boleh merosakkan keutuhan rumah tangga mereka.
9. Sentiasa memberikan kasih sayang, belas kasihan dan pergaulan yang baik terhadap isterinya.
10. Suami yang sentiasa menjaga rahsia isterinya dan tidak didedahkan kepada orang lain.
11. Suami yang ikhlas dan jujur serta dapat menepati janji terhadap isteri dan anak-anak.
12. Suami yang menjauhkan diri dari perbuatan maksiat seeprti meminum minuman keras, berjudi, berzina, menipu, mencuri dan sebagainya.
13. Suami yang dapat memberikan penjagaan dan pemerhatian yang baik terhadap isterinya. Penjagaan ini meliputi semua hal termasuk kehormatannya.
14. Suami mestilah bijak memahami persaan dan hati isteri sama ada dengan perbuatan atau perkataan, jangan biarkan dirinya dalam keadaaan bersedih.
15. Suami yang sentiasa mengutamakan kebersihan diri, zahir dan batin.
16. Suami mestilah menahan dirinya dari bergaul secara bebas dengan wanita lain.
17. Suami yang dapat menyelidiki secara cermat dan teliti segala hal yang disampaikan oleh orang lain yang berkaitan dengan isterinya.
18. Suami yang bijak dalam memimpin rumah tangganya dan melaksanakan tugas dengan penuh amanah serta bertanggungjawab.

Ciri-Ciri Suami Pilihan
* Kuat agamanya
Biar sibuk sekalipun, solat fardu tetap terpelihara. Utamakanlah pemuda yang taat pengamalan agamanya. Lihat saja Rasulullah menerima pinangan Saidina Ali buat puterinya Fatimah. Lantaran ketaqwaannya yang tinggi biarpun dia pemuda paling miskin. Utamakanlah pemuda yang jujur membimbing dan memelihara iman anda.

* Baik akhlaknya
Ketegasannya nyata tetapi dia lembut dan bertolak-ansur hakikatnya. Sopan tutur kata gambaran peribadi dan hati yang mulia. Rasa hormatnya pada warga tua ketara. Mudah di bawa berbincang. Tidak terlalu berahsia.

* Tegas mempertahankan maruah
Pernahkah dia menjengah ke tempat-tempat yang menjatuhkan kredibiliti dan maruahnya sebagai seorang Islam? Adakah dia jujur sebagai pelindung maruah seorang perempuan?

* Amanah
Jika dia pernah mengabaikan tugas yang diberi dengan sengaja ditambah pula salah guna kuasa, lupakan saja si dia.

* Pemurah tetapi tidak boros
Dia bukanlah kedekut tapi tahu membelanjakan wang dan harta dengan bijaksana. Setiap nikmat yang ada dikongsi bersama mereka yang berhak.

* Tidak liar matanya
Perhatikan apakah matanya kerap meliar ke arah perempuan lain yang lalu-lalang ketika berbicara. Jika ya jawabnya, dia bukanlah calon yang sesuai buat kamu.

* Terbatas pergaulan
Sebagai lelaki dia tahu dia tidak mudah jadi fitnah orang, tetapi dia tidak mengamalkan cara hidup bebas.

* Rakan pergaulannya
Rakan2 pergaulannya adalah mereka yang sepertinya. Sebaik-baik teman adalah teman yang soleh.

* Bertanggungjawab
Rasa tanggungjawabnya dapat diukur kepada sejauh mana dia memperuntukkan dirinya untuk ibu bapa dan ahli keluarganya. Jika ibubapanya hidup melarat sedang dia hidup hebat, nyata dia tidak bertanggungjawab.

* Tenang wajah
Apa yang tersimpan dalam sanubari kadang2 terpancar pada air muka. Wajahnya tenang, setenang sewaktu dia bercakap dan bertindak.

Jadi, renung-renungkanlah, baik lelaki mahupun wanita, pastikan pasangan anda mempunyai ciri-ciri ini sebagai pemanis resepi rumah tangga yang bahagia..=)


Isteri yang Solehah untuk Suami yang Soleh
wallahualam..

Kisah Nabi Yusuf A.S- siri 1

Assalamualaikum...salam pembuka bicara =)

Zul(bukan nama sebenar) : Baru aku tau camne cerita Nabi Yusuf ngan Siti Zulaikha sebenarnye..
Zai, Hafiz Ali, Shah (bukan nama sebenar) : cer cerite..cer cerite...

                         .....................................................................................................................
Baru ana perasan, rupenye ramai lagi yang x tau kisah Nabi Yusuf ni, bahkan kebanyakan Nabi-Nabi yang jarang diketengahkan dalam silibus pelajaran pun masih ramai lagi yang kita tak tau, tapi cukuplah dengan kisah Nabi Yusuf shaja ye dulu..nanti ada kelapangan, kita bercerita pasal Nabi yang lain pula. Pasal cerita ni pun panjang, terpaksalah disirikan...=)

makam Nabi Yusuf A.S
Nabi Yusuf adalah putera ke tujuh daripada dua belas putera-puteri Nabi Ya'qub. Ia dengan adiknya yang bernama Benyamin adalah beribukan Rahil, saudara sepupu Nabi Ya'qub. Ia dikurniakan Allah rupa yang bagus, paras tampan dan tubuh yang tegap yang menjadikan idaman setiap wanita dan kenangan gadis-gadis remaja. Ia adalah anak yang dimanjakan oleh ayahnya, lebih disayang dan dicintai dibandingkan dengan saudara- saudaranya yang lain, terutamanya setelah ditinggalkan iaitu wafatnya ibu kandungnya Rahil semasa ia masih berusia dua belas tahun.

Perlakuan yang diskriminatif dari Nabi Ya'qub terhadap anak-anaknya telah menimbulkan rasa iri-hati dan dengki di antara saudara-saudara Yusuf yang lain, yang merasakan bahawa mereka dianak-tirikan oleh ayahnya yang tidak adil sesama anak, memanjakan Yusuf lebih daripada yang lain.

Rasa jengkel mereka terhadap kepada ayahnya dan iri-hati terhadap Yusuf membangkitkan rasa setia kawan antara saudara-saudara Yusuf, persatuan dan rasa persaudaraan yang akrab di antara mereka. Kisah Nabi Yusuf terdapat dalam satu surah penuh yang juga bernama surah Yusuf. Disebutkan bahawa sebab turunnya surah Yusuf adalah kerana orang-orang Yahudi meminta kepada Rasulullah saw untuk menceritakan kepada mereka kisah Nabi Yusuf. Kisah Nabi Yusuf telah mengalami perubahan pada sebahagiannya dan terdapat penambahan pada sebahagiannya. Lalu Allah s.w.t menurunkan satu surah penuh yang secara terperinci menceritakan kisah Nabi Yusuf.

Allah s.w.t berfirman:

"Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahuinya. " (QS. Yusuf: 3)

Para ulama berbeza pendapat dalam hal mengapa kisah ini disebut dengan kisah yang terbaik? Ada yang mengatakan bahawa kisah ini memiliki keistimewaan dibandingkan dengan kisah-kisah Al-Qur'an yang lain dilihat dari sisi kandungannya yang memuat berbagai ungkapan dan hikmah. Ada yang mengatakan kerana Nabi Yusuf mengampuni saudara- saudaranya dan bersikap sabar atas tindakan mereka. Ada yang mengatakan lagi bahawa kerana di dalamnya terdapat kisah para nabi dan orang-orang soleh, terdapat juga pelajaran tentang kehormatan diri dan adanya godaan, kehidupan para raja, lelaki dan wanita, tipu daya kaum wanita, di dalamnya juga disebut tentang aspek tauhid dan fiqih, pengungkapan mimpi dan penakwilannya. Di samping itu, ia adalah surah yang penuh dengan peristiwa-peristiwa dan petualangan emosi (perasaan atau cinta). Ada yang mengatakan bahawa ia disebut sebagai kisah yang terbaik kerana semua orang-orang yang disebut di dalamnya pada akhirnya mendapatkan kebahagiaan. Alhasil, kita percaya bahawa terdapat sebab penting di balik keistimewaan kisah ini. Kisah dalam surah tersebut bermuara dari awal sampai akhir pada satu bentuk di mana Anda akan merasakan adanya kekuasaan Allah s.w.t dan terlaksananya perintah-Nya meskipun banyak manusia berusaha menentangnya:

"Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya. " (QS. Yusuf: 21)

Nabi Yusuf mendapatkan berbagai ujian dalam hidupnya. Beliau menghadapi persekongkolan jahat yang justru datang dari orang-orang yang dekat dengannya, yaitu saudara-saudaranya. Mereka merencanakan untuk membunuhnya. Rencana itu mereka buat saat Yusuf masih kecil. Kemudian Yusuf dijual di pasar budak di Mesir lalu ia dibeli dengan harga yang sangat murah. Kemudian beliau menghadapi rayuan dari isteri seorang lelaki yang memiliki jabatan penting. Ketika ia menolak rayuannya, ia pun dimasukan ke dalam penjara. Dalam beberapa waktu, beliau menjadi tahanan di penjara. Meskipun mendapatkan berbagai kehinaan ini, pada akhirnya beliau mampu menduduki tampuk kepemimpinan di Mesir. Beliau menjadi menteri dari raja yang pertama. Ia memulai dakwahnya di jalan Allah s.w.t dari atas panggung kekuasaan. Ia melaksanakan rencana Allah s.w.t dan menunaikan perintah-Nya. Demikianlah kandungan dari kisahnya.

Kisah tersebut seolah-olah menggambarkan suatu adegan filem yang sangat mengagumkan, episod demi episod. Di samping itu, Anda akan dihadapkan pada satu bahagian dari bahagian-bahagian peristiwa yang membuat Anda tercengang dan cukup mengganggu daya imaginasi Anda. Itu adalah kisah seni yang sangat mengesankan yang tidak mampu diungkapkan oleh seniman mana pun dari kalangan manusia. Pada mulanya kisah itu mengungkap mimpi dan pada akhirnya menakwilkan mimpi ini. Mimpi para nabi pasti selalu berisi kebenaran, di mana Allah s.w.t menyingkapkan di dalamnya berbagai peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada awal kisah, kita tidak mengetahui bahawa Yusuf adalah seorang Nabi. Begitu juga konteks Al-Qur'an terkesan menyembunyikan nama ayahnya, yaitu Nabi Yakub sebagaimana disampaikan oleh Nabi saw. Jadi, kita berhak untuk merenungkan mimpi tersebut dengan penuh kehairanan. Layar akal pertama-tama menampilkan pemandangan mimpi. Perhatikanlah filem yang dimulai dengan mimpi. Mimpi identik dengan tidur, dan permulaan kisah apa pun yang dimulai dengan tidur tidak terlepas dari rasa ngantuk. Tetapi yang perlu diperhatikan adalah faktor-faktor daya tarik cerita itu sendiri. Al- Qur'an menceritakan bagaimana Nabi Yusuf menyampaikan mimpinya kepada ayahnya:

"(Ingatlah), Ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: 'Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku."' (QS. Yusuf: 4)

Amatilah bentuk tentangan yang diwujudkan oleh adanya mimpi yang membangkitkan daya khayal. Perhatikanlah potensi imaginasi bagaimana ia menjalankan aktivitinya. Sesungguhnya otak manusia merupakan sumber masalah di mana ia menciptakan di dalamnya suatu gambar dari sujudnya matahari, bulan dan bintang. Dengan gambaran mukjizat ini yang menentang imaginasi para ahli seni dan filem, kisah Nabi Yusuf dimulai. Atau, dimulailah video visual dari kisah Nabi Yusuf sebagaimana yang diceritakan oleh Allah s.w.t dalam kitab-Nya. Nabi Yusuf melihat mimpi dan ia sekarang membeberkannya kepada ayahnya:

"Ayahnya berkata: 'Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.'" (QS. Yusuf: 5)

Si ayah mengingatkannya agar jangan sampai ia menceritakannya kepada saudara-saudaranya. Sesungguhnya saudara-saudara Nabi Yusuf tidak mencintainya dan tidak menyukai kedekatannya dengan ayahnya, dan mereka juga tidak simpati dengan perhatian si ayah padanya. Yusuf bukanlah saudara kandung mereka di mana Nabi Yakub menikahi isteri kedua yang tidak melahirkan baginya anak-anaknya dan lahirlah darinya Yusuf dan saudara kandungnya. Yusuf bin Yakub dan Yakub bin Ishak bin Ibrahim. Salasilah suci dalam kitaran suci. Ketika mendengar mimpi anaknya, Nabi Yakub merasa bahawa anaknya itu akan mengembang suatu urusan besar, yaitu kitaran kenabian yang berada di sekitarnya. Sebahagian ulama berkata: "Nabi Yakub merasa bahawa Allah s.w.t memilih Yusuf melalui mimpi ini": •

"Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi nabi) dan di ajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari tabir mimpi-mimpi." (QS. Yusuf: 6)

Makna takwil adalah mengetahui akhir dari sesuatu dan kemampuan untuk menyingkap suatu kesimpulan, juga mengetahui rahsia yang belum terjadi. Lalu apa yang dimaksud dengan alhadis? Mereka mengatakan bahawa ia adalah mimpi. Nabi Yusuf akan mampu mentafsirkan mimpi di mana melalui simbol-simbolnya yang tersembunyi, ia mampu melihat apa yang akan terjadi di masa depan. Ada yang mengatakan bahawa alhadis adalah peristiwa-peristiwa. Nabi Yusuf akan mengetahui kesudahan dari suatu peristiwa, baik dari permulaannya dan akhirannya. Allah s.w.t akan memberikan ilham padanya sehingga ia mengetahui takwil mimpi.

"Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. Yusuf: 6)

Pada akhir pembicaraannya, Nabi Yusuf mengembalikan ilmu dan hikmah kepada Allah s.w.t. Sebahagian ulama ada yang mengatakan bahawa ayat tersebut bukan termasuk bahagian dari dialog Nabi Yakub bersama anaknya Yusuf, namun ia merupakan pujian dari Allah s.w.t terhadap Yusuf. Perkataan tersebut dimasukan dalam rangkaian kisah sejak permulaannya, padahal ia bukan bahagian darinya. Jadi, sejak semula Nabi Yusuf dan Nabi Yakub tidak mengetahui takwil dari mimpinya. Kami memilih pendapat ini (pendapat ini dikemukakan oleh al-Qurthubi dalam tafsirnya: Al-Jami' li Ahkamil Qur'an. Kalau begitu, kita memahami dialog dalam bentuk pemahaman yang lain. Sesungguhnya Allah s.w.t menceritakan di sini bagaimana Dia memilih Yusuf. Ini bererti proses kenabian Yusuf, dan bukan mengajarinya untuk menakwilkan mimpi serta memberitahunya tentang hakikat simbol-simbol yang ada dalam kehidupan atau dalam mimpi, selain mukjizat-mukjizatnya sebagai seorang nabi. Dan Allah s.w.t Maha Mengetahui kepada siapa agamanya diserahkan. Nabi Yakub mendengarkan mimpi anaknya dan mengingatkannya agar jangan menceritakannnya kepada saudara- saudaranya. Yusuf memenuhi permintaan ayahnya. Ia tidak menceritakan pada saudara-saudaranya apa yang dilihatnya. Yusuf berprasangka bahawa mereka membencinya sampai pada batas di mana sulit baginya untuk merasa nyaman bersama mereka, dan kemudian menceritakan kepada mereka rahsia-rahsianya yang khusus dan mimpi-mimpinya. Tersembunyilah penampilan Nabi Yakub dan anaknya, lalu layar filem menampilkan kejadian lain, yaitu saudara-saudara Nabi Yusuf yang membuat persengkokolan:



bersambung....